Apa Saja Jenis-Jenis Content Marketing?
Dengan banyaknya platform digital yang ada saat ini, tentu akan melahirkan beragam jenis content marketing. Setidaknya, ada contoh 8 jenis content marketing yang umum diterapkan, yaitu:
1. Media Sosial
Menurut We Are Social, pengguna sosial media di seluruh dunia mencapai 4,6 milyar lebih. Sementara itu, data juga menyebutkan bahwa jumlah pengguna aktif media sosial sebanyak 191,4 juta orang di Indonesia.
Tidak mengherankan, mengapa banyak bisnis yang mengandalkan sosial media sebagai tempat pemasaran, terutama untuk audiens di Indonesia.
Saat ini ada sejumlah platform media sosial yang banyak digunakan, seperti TikTok, Instagram, Facebook, Twitter, Pinterest, LinkedIn, Snapchat, dan lainnya. Semua platform tersebut cukup efektif sesuai dengan tujuan dan target audiens tertentu.
Di media sosial, Anda bisa menerapkan social media marketing dengan membuat konten promosi yang beragam dan menarik, mulai dari konten foto, video, cerita, kuis, live video, dan lain sebagainya.
2. Infografis
Infografis adalah jenis content marketing yang mengandalkan visual dengan tambahan teks yang jelas dan ringkas di dalamnya. Teks tersebut memuat informasi seputar produk atau informasi tertentu, sementara visualnya bisa berupa grafis dan diagram yang berisi data faktual.
Dalam infografis, topik yang dimuat tidak perlu terlalu melebar, jadi cukup satu pembahasan utama saja.
Katakanlah , Anda ingin mempromosikan produk Hosting, maka tampilan informasi tentang apa produk hostingnya, berbagai fitur yang dimiliki dan manfaatnya bagi pengguna..
Dengan membuat infografis, Anda bisa mengkomunikasikan konten secara efektif. Karena, audience perlu waktu sepersepuluh detik untuk bisa memahami sebuah informasi dari gambar, jauh lebih cepat dibanding sekadar teks.
3. Blog
Blog adalah jenis content marketing yang cukup populer. Menurut HubSpot, salah satu alasannya yaitu blog mampu memberikan hasil pencapaian yang lebih baik hingga 13%!
Selain itu, blog juga memungkinkan Anda untuk memberikan informasi tentang suatu topik dan produk dengan lebih lengkap. Hal ini penting untuk membantu calon konsumen mendapatkan informasi yang diperlukan.
Artinya, selain mampu meningkatkan penjualan online, blog juga efektif untuk membangun brand awareness yang lebih baik dan sekaligus engagement yang lebih intensif.
4. Podcast
Mengutip dari Databooks, GlobalWebIndex (GWI) menyatakan bahwa persentase pendengar podcast Indonesia adalah yang terbesar kedua di dunia per kuartal III 2021. Itulah kenapa, podcast sebaiknya menjadi salah satu jenis content marketing yang harus Anda gunakan karena cukup potensial.
Telah banyak bisnis yang memakai jenis content marketing ini. Contohnya, Tokopedia, Niagahoster, dan Shopee yang mendistribusikan podcast-nya di Spotify.
Dengan membuat podcast, diharapkan pemahaman audiens tentang bisnis dan produk bisa lebih baik.
5. Video
Menurut riset Wyzowl, 69% konsumen mengatakan lebih suka belajar tentang produk atau layanan melalui video, lho! Statistik lainnya menunjukkan, 88% orang mengatakan bahwa mereka telah diyakinkan untuk membeli produk atau layanan dengan menonton konten video. Dari dua riset tersebut, jenis content marketing ini bisa menjadi andalan untuk menggaet pelanggan dengan lebih efektif.
Misalnya, jika Anda memiliki bisnis kuliner, berkolaborasi dengan seorang vlogger adalah salah satu cara ampuh untuk meyakinkan calon konsumen supaya mau membeli produk Anda. Sebab, orang cenderung mencari review dari influencer seperti food vlogger sebelum membeli sebuah produk.
6. Ebook
Blog sudah cukup baik untuk membuat konten informasi yang lengkap. Pun demikian, kalau Anda membutuhkan konten yang lebih panjang, ebook adalah salah satu media yang bisa diandalkan.
Menggunakan ebook, Anda dapat memberikan informasi yang lengkap dan detail bagi para audiens. Umumnya, topik yang perlu diulas dalam sebuah ebook adalah topik yang spesifik dan memberikan banyak data lengkap, seperti hasil riset, hasil ujicoba dan lainnya.
7. Paid Ad
Paid Ad juga dapat dimasukkan sebagai jenis content marketing. Sebab, iklan juga membutuhkan konten yang menarik agar mampu menarik audiens.
Paid Ad atau iklan berbayar adalah iklan yang disediakan oleh beberapa penyedia platform digital, dan marketer harus membayar ke penyedia tersebut.
Anda sering melihat iklan yang muncul tiba-tiba di blog, Instagram, atau TikTok? Nah, itu adalah contoh praktis Paid Ad.
Dengan menggunakan paid ads, Anda tidak mendistribusikan konten di platform milik Anda seperti blog, melainkan di platform lain seperti media sosial dengan mengikuti ketentuan platform tersebut.
Jenis content marketing ini lebih mudah untuk menjangkau audiens yang sesuai target yang ditetapkan. Alasannya, berbagai platform yang menyediakan paid ads, memiliki fitur untuk menampilkan iklan ke audiens yang tepat. Baik berdasarkan lokasi, demografi, atau produk yang terakhir dilihat.
Keuntungan jenis content marketing ini, pemilik konten promosi hanya perlu membuat konten, distribusi ke audiens sepenuhnya dilakukan oleh penyedia Paid Ad sesuai pengaturan yang dilakukan.
8. Email
Email juga termasuk bentuk content marketing yang populer. Menurut mckinsey.com, efektivitas email untuk tujuan marketing terbilang tinggi, yaitu 40 kali lipat lebih efektif dibanding Facebook dan Twitter.
Email memiliki kelebihan dalam hal distribusinya yang lebih personal. Dengan begitu, pesan yang dibuat bisa lebih personal sekaligus tetap profesional. Yang tak kalah penting, jumlah pengguna email cukup banyak, sehingga potensi untuk menjangkau target lebih besar sangat terbuka.
Bentuk konten dalam penerapan cara email marketing bermacam-macam. Dari email promosi, email pengingat shopping cart, newsletter, sampai promosi ebook.
Nah, itulah jenis-jenis content marketing yang dapat Anda coba.